Senin, 24 Juni 2013

MASALAH PERUT


"Kapan kau akan berhenti?"

"Kalau mereka berhenti."

"Mereka tak pernah berhenti. Kau yang harus berhenti!"

"Mereka memintaku kembali setiap malam. Mereka harus menyalurkan nafsunya."

"Kau bisa memilih untuk tak datang"

"Kau bisa mengisi periuk nasiku?"

Supir taksi itu terdiam mendengar pertanyaan si kupu-kupu malam. Ia meliriknya melalui kaca spion. Si kupu-kupu malam sibuk merapikan gincu dan polesan bedaknya. Ia mendesah, rupanya ini semua berujung pada masalah perut. Ia menggelengkan kepalanya dengan berat, lalu kembali berkonsentrasi pada kemudi mobilnya.

Masalah Perut - Nadia Soetjipto
Jakarta, 1 Oktober 2012"