Rabu, 22 April 2015

Dawai Hati Sang Belahan Jiwa


Sejenak terdiam meresapi jalaran rasa

Sewindu sudah, merangkai jejak demi jejak kita

Halus, berliku, berbatu, berduri

Adakah saat dukaku tanpa hadirmu?

Adakah saat bahagiamu tanpa hadirku?

Sejauh ingatanku semua terlalui bersama


Tiada berarti tawaku tanpa gelakmu

Senyummu hanyalah desau angin tanpa kerlingku

Cinta ini sederhana, hadirnya kita yang mengistimewakannya

Cinta itu fana, maka beri dia nyawa

Dan nyawa itu adalah KITA... berdua


Aku utuh bersamamu,

Aku berarti dalam rengkuhmu

Tersesatku tanpa kau memanggil namaku

Seperti kain tua rapuh yang terkoyak jika tanpa ridhamu


Sanggupkah kita berbagi cinta ini selain untuk KITA?

Jika muncul sanggup itu, enyahkan!

Dalam cerita ini hanya ada KITA

Rasa ini indah jika kita yang dekap

Dan kau membuatnya terasa lebih indah...



Cinta ini indah karena kau ada

Tetaplah ada untukku

Kejarlah aku jika kumenjauh

Aku ingin sewindu lagi dan lagi dan lagi

Bersama... aku dan kamu... cuma kita...



Jakarta, 20 April 2015
Untuk suamiku tercinta - 8th years of our marriage